Mandi Sunat

1.    Mandi hari Jum’at disunatkan bagi orang yang bermaksud akan mengerjakan shalat Jum’at, supaya bau keringatnya tidak mengganggu orang di sekitar tempat duduknya.
Rasulullah SAW bersabda :
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِذَااَرَادَاَحَدُكُمْ اَنْ يَأْتِيَ الْجُمْعَةَفَلْيَغْتَسِلْ. رواه مسلم
Dari Ibnu Umar. Ia berkata, “Rasulullah SAW telah bersabda, ‘Apabila salah seorang hendak pergi shalat Jum’at, hendaklah ia mandi.” (Riwayat Muslim)


2.    Mandi Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.
عَنِ الْفَاكِهِ بْنِ سَعْدٍ اَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْجُمْعَةِ وَيَوْمَ عَرَفَةَ وَيَوْمَ الْفِطْرِوَيَوْمَ النَّحْرِ- رواه عبدالله بن احمد
Dari Fakih bin Sa’di. Sesungguhnya Nabi SAW mandi pada hari Jum’at, hari Arafah, Hari Raya Fitri, dan pada Hari Raya Haji. (Riwayat Abdullah bin Ahmad)

3.    Mandi orang gila apabila ia telah sembuh dari gilanya, karena ada sangkaan (kemungkinan) ia keluar mani.

4.    Mandi tatkala hendak ihram haji atau umrah.
عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ اَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَجَرَّدَلِٳِهْلَالِهِ وَغْتَسَلَ- رواه الترمذى
Dari Zaid bin Sabit. Sesungguhya Rasulullah SAW membuka pakaian beliau ketika hendak ihram, dan beliau mandi. (Riwayat Tirmidzi)

5.    Mandi sehabis memandikan mayat.
Sabda Rasulullah SAW :
مَنْ غَسَلَ مَيِّتٍافَلْيَغْتَسِلْ وَمَنْ حَمَلَهُ فَلْيَتَوَضَّأْ- رواه الترمذى وحسّنه.
“Barang siapa memandikan mayat, hendaklah ia mandi; dan barang siapa membawa mayat, hendaklah ia berwudhu.” (Riwayat Tirmidzi dikatakan hadis hasan)

6.    Mandi seorang kafir setelah memeluk agama Islam, sebab ketika beberapa orang sahabat masuk Islam, mereka disuruh Nabi mandi.
Perintah ini menjadi sunat hukumnya, bukan wajib, karena ada karinah (tanda) yang menunjukkan bukan wajib, yaitu beberapa orang sahabat ketika mereka masuk Islam tidak disuruh mandi oleh Nabi.

Terima kasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini.