Lafal Niat Wudhu dan Do'a Setelah Wudhu


Sebelum niat supaya membaca :
اَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ – بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Kemudian dilanjutkan membaca niat wudhu berikut ini :
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَلِرَفْعِ الْحَدَثِ الْاَصْغَرِفَرْضًالِلّٰهِ تَعَالٰى
"Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah."
Setelah wudhu, disunatkan membaca do’a setelah dengan menghadap kiblat serta pandangan ke atas. Doa’nya sebagai beriku :
اَشْهَدُ اَنْ لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهٗ وَاَشْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهٗ وَرَسُوْلُهٗ، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ، وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنَيْ مِنَ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ اشْهَدُاَنْ لَااِلٰهَ اِلَّاَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ.
"Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh." 

7 comments

ada dalilnya kah harus mengucapkan niat, bukankah niat tempatnya
di dalam hati?

Balas

Memang betul, niat terletak dalam hati dan tidak diwajibkan melafalkan niat, akan tetapi tidak ada salahnya apabila mengucapkan niat secara lisan terlebih dahulu. Karena tujuan dari melafalkan niat untuk mengkonsentrasikan hati dalam berniat.

Balas

Ea btul tuh gan,,

Lisan mngucapkhan, dn hati mngartikn lafal tersebut,,,

Balas

Mksih Info nya gan sngat bermanfaat !

Balas

Dalil-dalil yang merupakan sumber hukum islam (Al-Qur'an dan Assunnah/Alhadits).

Saya rasa tidak perlu dipermasalahkan mengenai niat apakah di ucapkan di mulut ataupun hanya di ucapkan di dalam hati, karena Allah yang akan menilai sendiri mengenai niat dan pekerjaan orang tersebut. Mohon untuk tidak mempermasalahkan hal kecil dan jangan suka memperdebatkan segala sesuatu, banyak para alim ulama saja tidak mempermasalahkan hal tersebut. Karena Rasulullah tidak ingin duduk berdampingan di syurga nanti dengan ahli ahli debat. Harap selalu menjaga kerukunan umat terlebih sesama saudara semuslim, hargai setiap mazhab yang ada.

Salam Pendeta Agama

Balas

Terima kasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini.