Di antara beberapa hal yang dilakukan
sebelum shalat ialah membatasi tempat shalat dengan dinding, dengan tngkat,
dengan menghamparkan sajadah (tikar untuk shalat) atau dengan garis, supaya
orang tidak lewat di depan orang yang sedang shalat, sebab lewat di depan orang
shalat itu hukumnya haram.
Rasulullah SAW bersabda :
لَوْيَعْلَمُ
الْمَارُّبَيْنَ يَدَيْ الْمُصَلِّيْ مَاذَاعَلَيْهِ مِنَ الْاِثْمِ لَكَانَ
اَنْيَقِفَ اَرْبَعِيْنَ خَرِيْفًاخَيْرًالَهُ مِنْ اَنْ يَمُرَّبَيْنَ يَدَيْهِ. متفق
عليه
Artinya : “Kalau orang yang lewat di
depan orang shalat mengetahui dosa yang akan didapatinya, tentu lebih baik ia
berhenti (menanti) empat puluh tahun dari pada lwat di depan orang
shalat.” (Sepakat ahli hadis).
اِذَاصَلّٰى
اَحَدُكُمْ اِلٰى شَيْءٍيَسْتُرُهُ مِنَ النَّسِ فَأَرَادَاَحَدٌاَنْ
يَجْتَازَبَيْنَ يَدَيْهِ فَلْيَدْفَعَهُ فَاِنْ اَبٰى فَلْيُقَاتِلْهُ
فَاِنَّمَاهُوَشَيْطَانُ. متفق عليه.
Artinya : “Apabila seseorang shalat
menghadap sesuatu yang membatasinya dari manusia, kemudian ada orang hendak
lewat di depannya, hendaklah dicegahnya orang itu. Jika orang itu tidak
menghiraukan, hendaklah dibunuhnya; sesungguhnya dia adalah setan.” (Sepakat
ahli hadis)
Terima kasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan komentar untuk kemajuan blog ini.